INFO TERBARU

Recent

Souvenir Sajadah

Souvenir Buku Yasin

Paket Souvenir Tahlilan

Senin, 28 Maret 2022

Simak Informasi Berikut, Hukum Tahlilan Menurut Muhammadiyah

Simak  Informasi Berikut, Hukum Tahlilan Menurut Muhammadiyah

Hukum Tahlilan Menurut Muhammadiyah – apakah kalian tahu tahlilan itu apa? Tahlilan merupakan upacara/ritual selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Biasanya dilakukan di hari pertama kematian hingga hari ketujuh.


Selanjutnya dilanjutkan pada hari ke-40, ke-100, ke satu tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tahlilan merupakan tradisi Islam yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa, untuk memperingati kematian seseorang.


Tidak hanya terjadi di masyarakat pra-Islam di Indonesia saja tetapi juga di berbagai belahan dunia, termasuk di jazirah arab. Di Indonesia sendiri tahlilan masih membudaya sehingga istilah dari “tahlilan” dikonotasikan dengan memperingati dan juga mendoakan orang yang sudah meninggal.


Tentu saja tahlilan dilakukan bukan sekedar untuk kumpul-kumpul karena kebiasaan zaman dahulu. Generasi sekarang ini tidak sempat dan tidak merasa perlu untuk hanya melakukan kegiatan dengan sekedar kumpul-kumpul seperti itu.


Tradisi ini biasanya dilengkapi dengan bacaan-bacaan doa dan zikir kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya tahlilan itu merupakan kegiatan membaca serangkaian  ayat-ayat Alquran dan juga zikir dengan maksud menghadiahkan pahala bacaannya ke orang yang sudah meninggal.


Mengapa tahlilan masih ada sampai sekarang? Tahlil yang masih diselenggarakan hingga sekarang karena setiap anak ataupun keluarga pasti menginginkan orang yang dicintai itu meninggal masuk surga. Sebagaimana diketahui oleh semua kaum muslim, bahwa anak yang berdoa untuk orang tuanya adalah mimpi dari semua orang.


Oleh sebab itu, setiap orang tua pasti mengingin kan anaknya untuk menjadi orang yang saleh dan mendoakan mereka.


 Nah, dari sinilah keluarga mendoakan orang yang sudah meninggal dan beberapa keluarga merasa lebih senang lagi jika mendoakan orang tua mereka yang sudah meninggal dengan cara dilakukan oleh banyak orang atau berjamaah.


Nah, di sinilah diundang orang-orang, kerabat, saudara, maupun tetangga untuk melakukan acara tahlilan. Tradisi tahlilan biasanya dilengkapi dengan bacaan-bacaan doa dan zikir kepada Allah SWT. Meskipun demikian, beberapa kalangan masih memperdebatkan hukum dan kebolehan tahlilan.

Biasanya tuan rumah menyuguhkan makanan atau jamuan kepada para tamu undangan. Tidak sedikit pula yang memberikan berupa uang ataupun souvenir kepada para tamu undangan. Menyuguhkan sedekah sekedar hanya suguhan kecil bukanlah hal yang aneh ataupun haram.


Nah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya tahlilan itu diperbolehkan dalam Islam, sebab mayoritas ulama juga menegaskan kebolehan menghadiahkan pahala bacaan alquran dan kalimat thayyibah kepada orang yang sudah meninggal.


Bacaan-bacaan doa dan urutan dalam acara tahlilan juga sudah tersusun sedemikian rupa, berikut ini urutan beserta doa dari tahlilan :


  • Yang pertama yaitu doa pengantar tahlil, tawasul dan surah fatihah

  • Selanjutnya melantunkan surah al-ikhlas 3 kali

  • Kemudian melantunkan tahlil dan takbir

  • Selanjutnya baca surat al falaq

  • Dilanjutkan tahlil dan takbir

  • Dilanjutkan surah an nas

  • Tahlil dan takbir 

  • Dan terakhir surat al fatihah


Kegiatan tahlilan sudah menjadi amaliah warga NU sejak dahulu hingga sekarang. Sementara di kalangan Muhammadiyah tidak membenarkan akan diselenggarakannya acara tahlilan. Bacaan doa dan juga urutan dalam acara tahlil juga sudah tersusun dan dihafal oleh warga NU.


Begitu pun tentang bagaimana tradisi pelaksanaannya. Di mana keluarga yang sedang tertimpa musibah kematian (shohibul mushibah) memberikan sedekah makanan atau jamuan bagi tamu yang diundang untuk turut serta mendoakan.


Tahlilan menurut NU sendiri tidak bertentangan dengan syariat Islam, melainkan justru sesuai dengan apa yang sudah disunahkan oleh Rasulullah saw. 


Sementara itu Muhammadiyah menganggap bahwa acara tahlilan itu tidak pernah dikerjakan dan diperintahkan oleh Rasulullah saw. 


Bagaimana hukum tahlilan menurut muhammadiyah?  


Hajat-hajat seperti pada saat penobatan raja, hajat perkawinan, kelahiran dan lain sebagainya. Di masyarakat umum juga berkembang bentuk tahlilan dan salah satunya adalah tahlilan untuk orang yang meninggal.


Tahlilan menurut muhammadiyah yang notabenenya mengaku masuk ke dalam kalangan para pendukung gerakan Islam Pembaharu atau tajdid yang berorientasi kan kepada pemurnian ajaran Islam, sepakat memandang jika tahlilan orang yang meninggal dunia sebagai  bid’ah yang harus ditinggalkan.


 Mengapa demikian? Karena muhammadiyah beranggapan jika hal itu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah


Baca Juga : Hukum Tahlilan Menurut 4 Imam Mazhab


Esensi pokok jika tahlilan orang yang meninggal dunia menurut muhammadiyah sebagai perbuatan  bid’ah bukan terletak pada kalimat لااله الا الله  melainkan pada hal pokok yang menyertai tahlil, yaitu : 


Mengirimkan bacaan-bacaan ayat alquran kepada jenazah atau hadiah pahala kepada orang yang meninggal

Bacaan tahlil yang memakai pola tertentu dan di kaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu


Nah, berikut ini argumentasi penolakan muhammadiyah terhadap tahlil :


Argumentasi yang pertama, bahwa mengirim hadiah pahala untuk orang yang telah meninggal dunia tidak ada tuntunannya dari ayat alquran ataupun hadis Rasulullah. 


Muhammadiyah berpendapat jika dalam suatu masalah tidak ada tuntunannya maka yang harus dipegangi adalah sabda rasulullah.


“Barang siapa yang mengerjakan suatu perbuatan (agama) yang tidak ada perintahku untuk melakukannya, maka perbuatan itu tertolak.” {HR. Muslim dan Ahmad}


Argumen yang kedua, selain yang sebagaimana sudah disebutkan, Muhammadiyah juga mendasrkan argumentasinya pada alquran surah an-Najm ayat 39, ath-thur ayat 21, al-baqarah ayat 286, al-an’am ayat 164. Yang di mana ayat tersebut diterangkan bahwa manusia hanya akan mendapatkan apa yang telah dikerjakan sendiri.


Sekian artikel seputar Hukum Tahlilan Menurut Muhammadiyah. Semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan kalia semua. Sampai ketemu lagi gays.


Selasa, 22 Maret 2022

Berikut Rekomendasi, Souvenir 100 Hari Orang Meninggal

Berikut Rekomendasi, Souvenir 100 Hari Orang Meninggal

Souvenir 100 hari orang meninggal - Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali kita banyak menemui adanya peringatan ataupun acara mendoakan orang yang sudah meninggal ketika peringatan 100 harinya.


Acara peringatan itu bertujuan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal supaya dosa dosa nya diampuni dan orang tersebut mendapatkan jalan yang berkah dan terang dalam menjalani hari harinya di alam kubur sana sesuai dengan ayat tentang kematian menurut islam. 


Bagaimana hukumnya mengadakan acara peringatan tersebut dan siapakah yang mengajarkan mengenai hal ini ? Mengenai hal tersebut simak penjelasan berikut ini. 


Hukum 100 hari orang meninggal menurut islam.
Hadist yang memperbolehkan dan syaratnya melakukan peringatan 100 hari orang yang sudah meninggal


 Dalam Sunan Abu Dawud hadits nomer 2894 ,seorang Syaikh Isma’il Zain al-Yamani menuliskan bahwa


“Muhammad bin al-‘Ala’ menceritakan dari (Abdullah) bin Idris dari ‘Ashim bin Kulaib dari ayahnya (Kulaib) dari seorang laki-laki Anshar (shahabat), berkata: ‘Aku keluar bersama Rasulallah berta’ziyah ke salah satu jenazah.


Selanjutnya aku melihat Rasulallah di atas kubur berpesan kepada penggali kubur (dengan berkata): ‘Lebarkanlah bagian arah kedua kaki dan lebarkan pula bagian arah kepala!’ Setelah Rasulallah hendak kembali pulang, tiba-tiba seseorang yang menjadi pesuruh wanita (istri mayit) menemui beliau,  mengundangnya (untuk datang ke rumah wanita tersebut). Lalu Rasulallah pun datang dan diberi hidangan suguhan makanan. 


Kemudian Rasulallah pun mengambil makanan tersebut yang juga diikuti oleh para shahabat lain dan memakannya. Ayah-ayah kami melihat Rasulallah mengunyah sesuap makanan di mulut beliau, kemudian Rasulallah berkata: ’Aku merasa menemukan daging kambing yang diambil dengan tanpa izin pemiliknya?!’ Kemudian wanita itu berkata: ’Wahai Rasulallah, sesungguhnya aku telah menyuruh untuk membeli kambing di Baqi, 


tapi tidak menemukannya, kemudian aku mengutus untuk membeli dari tetangga laki-laki kami dengan uang seharga (kambing tersebut) untuk dikirimkan kepada saya, tapi dia tidak ada dan kemudian saya mengutus untuk membeli dari istrinya dengan uang seharga kambing tersebut lalu oleh dia dikirimkan kepada saya.’ Rasulallah kemudian menjawab: ’Berikanlah makanan ini kepada para tawanan!’”



Diperbolehkannya bagi keluarga orang yang sudah meninggal untuk membuat suatu hidangan atau walimah dan mengundang orang orang agar hadir untuk memakannya namun tidak untuk riya’ atau pamer. Bahkan, jika kita fahami lagi dari hadits tersebut, melakukan walimah tersebut adalah termasuk qurban (ibadah). 


Karena, adakalanya kita memberi makan yang bertujuan mengharapkan pahala untuk orang yang sudah meninggal termasuk utama utamanya qurban serta sudah menjadi kesepakatan bahwa pahalanya dapat sampai kepada orang yang sudah meninggal tersebut. 


Mungkin juga bertujuan untuk menghormati tamu dan berniat menghibur keluarga yang sedang mendapat musibah agar tidak terus berlarut larut dalam kesedihan sesuai dengan ayat Al Qur’an tentang membahagiakan orang lain. 


Demikian juga dengan jamuan tersebut dilakukan saat hari kematiannya, seperti yang dilakukan oleh istri si mayit dalam hadits di atas, atau dilakukan di hari hari berikutnya. (Mungkin maksud dari Syaikh Ismail ialah hari ke-7, 40, 100 dan 1000).

Intinya dari hadist diatas ialah :


- Dibolehkan untuk membuat hidangan dan mengundang orang lain untuk memakannya.
- Acara tersebut dilakukan dengan tujuan menghormati para tamu dan untuk menghibur keluarga terdekat nya supaya tidak terus berlarut dalam kesedihan

- Acaranya harus diniatkan sebagai ibadah dan harus diniatkan untuk almarhum agar pahalanya sampai kepada almarhum contohnya berniat untuk berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal.
Nah untuk acara peringatan 100 hari orang meninggal, saya punya rekomendasi souvenir yang sangat cocok untuk acara tersebut yaitu berupa sajadah, tasbih dan buku yasin. 

Sebelum itu mari kita ulas sedikit tentang manfaat dari sajadah. Sajadah biasanya digunakan untuk alas ketika orang sedang sholat, selain itu manfaat lainnya yang bisa kita dapatkan dari penggunakan sajadah ini diantaranya untuk alas dari najis
,untuk batas dari najis,dan alas dari panas. 


Nah, souvenir sajadah yang saya akan rekomendasikan ini yaitu sajadah batik asli Indonesia yang terbuat dari bahan polyester. 



Yang tersedia berbagai macam motif dan warna diantaranya sebagai berikut :


  •  Abu Dhabi warnanya baby blue, grey, latte, lavender, light green, yellow 

  •  Kerang warnanya biru merah, biru tua, coklat, hijau tua, tosca
  •  Marwah warnanya abu-abu, biru, hijau, merah muda, tosca

  •  Maza warnanya biru, coklat, hijau, merah, ungu

  •  Melati warnanya hijau, hijau muda, hijau tua, merah, navy, ungu

  •  Raudhah warnanya gold, lavender, magenta, navy, pear

  •  Shofa warnanya coklat, hijau, merah , ungu, biru

  •  Zafiraa warnanya brown, gold, green, navy, tosca

Souvenir sajadah ini dikemas dengan pouch sleting dan serut jadi mudah dibawa kemana mana karena produk ini tidak banyak memakan tempat. 



Untuk ukuran produknya yaitu


 • Ukuran sajadah 105 x 50 cm 
Ukuran pouch 14 x 8,5 cm (praktis dibawa untuk bepergian)


Kenapa si harus membeli produk souvenir ini?


karena bentuknya yang ringkas dan simpel, juga mudah untuk dibawa kemana - mana ini sangat cocok untuk kamu yang suka travelling keliling kota bahkan dunia hehe, tersedia berbagai motif dan macam warna, harganya pun dijamin murah dan ada garansi 5 tahun loh, jika dalam 5 tahun itu produk sajadahnya luntur dan sudah berkerut dapat dikembalikan lagi! Yakin nih ngga berminat?

Selasa, 15 Maret 2022

TERBAIK !! Hampers Sajadah Travel

TERBAIK !! Hampers Sajadah Travel

Hampers Sajadah Travel – Hampers, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya hampers. Berbagi hampers pun sudah menjadi tradisi di Indonesia saat adanya perayaan, dari perayaan Idul Fitri sampai hari raya natal dan tahun baru.


Tapi apakah Anda tahu bagaimana asal mula dari tradisi berbagi hampers saat ini? yang ternyata bukan hanya Indonesia saja yang melakukan tradisi ini melainkan seluruh dunia. Kalau Anda penasaran tentang sejarahnya simak artikel ini sampai selesai yaa.


Sejarah Awal Hampers


Ada berbagai sumber yang menyebutkan tentang sejarah hampers yang berbeda-beda. Salah satu sejarah hampers yang akan kami bahas yaitu yang awal mulanya dari negara-negara Eropa. Berikut sejarahnya.


Dahulu diyakini bahwa hampers berawal pada abad ke-20 tepatnya saat pasca Perang Dunia, saat itu yayasan-yayasan amal membagikan berbagai makanan, pakaian, alat kebersihan, dan kebutuhan lainnya kepada keluarga yang kesusahan akibat dari resesi ekonomi pasca perang dunia.


Sumbangan yang dibagikan kepada keluarga-keluarga ini diletakkan dalam bingkisan berbentuk keranjang dari anyaman serat yang disebut sebagai "hampers". 


Perkembangan Hampers


Setelah terjadi pemulihan ekonomi di Eropa, masyarakat tidak lagi mengandalkan sumbangan dari yayasan-yayasan amal tersebut, dan semakin berkembangnya zaman hampers yang awalnya sebagai sumbangan berubah menjadi tradisi saat perayaan hari raya.


Isian hampers juga berubah menjadi bingkisan hadiah dengan berisi kue-kue, roti, dan makanan manis lainnya. Masyarakat Eropa merayakan tradisi ini sebagai bentuk dari berbagi kasih dengan orang-orang tersayang.


Masuknya Tradisi Hampers ke Indonesia


Era modern memudahkan berbagai tradisi maupun budaya dari luar untuk masuk ke Indonesia, salah satunya tradisi berbagi hampers. Tradisi ini sendiri oleh masyarakat Indonesia dilaksanakan pada saat perayaan Idul Fitri.


Baca Juga : Sajadah Travel Custom Nama


Dan tradisi ini mulai populer saat era 80’ dan 90’an berkat modernisasi, karena kepopulerannya ini banyak toko-toko maupun orang yang membuka jasa pembuatan hampers yang beragam. Tidak hanya berisi kue-kue lebaran, hampers juga berisi barang-barang yang bermanfaat.


Itulah sejarah singkat dari tradisi hampers, bagaimana dapat informasi baru kan. Seperti yang disebutkan di atas, hampers saat ini memiliki berbagai macam jenis isi dari mulai makanan, kue-kue, pernak-pernik, bahkan sampai barang-barang elektronik.


Tujuan dari hampers ini tentunya untuk berbagi kepada orang-orang yang disayangi. Jika Anda ingin memberikan hampers kepada keluarga, teman, maupun rekan Anda perlu diperhatikan dari pemilihan isi hampers.


Kegunaan dari isi hampers harus dipertimbangkan agar, hampers yang diberikan dapat bermanfaat bagi penerimanya. Bagi orang Islam salah satu barang yang sesuai dan pastinya bermanfaat adalah sajadah.


Tapi bukan sajadah biasa, sajadah yang dapat Anda jadikan hampers yaitu sajadah travel yang praktis dan pastinya bermanfaat, seperti Hampers Sajadah Travel yang kami sediakan. Jika Anda sedang mencari hampers yang simpel dan menarik, wajib baca artikel ini sampai tuntas.

Hampers Sajadah Travel Prima Cyber Team


Sajadah travel yang kami sediakan untuk dijadikan hampers ini sangat terjamin kualitasnya dengan motif dan warna yang cantik-cantik. Untuk bahannya sendiri kami menggunakan bahan polyester yang anti kusut dan anti luntur.


For your information nihh, ada banyak keunggulan dan keuntungan dari bahan polyester ini. 


  1. Yang pertama tidak mudah kusut dan tahan lama, polyester ini memiliki jangka waktu penggunaan yang lebih lama dibanding bahan lain dan meskipun dicuci berulang kali warnanya tidak akan mudah kusut dan pudar warnanya.


  2. Yang kedua tahan noda, karena bahan polyester ini tidak mudah menyerap air maka noda pun akan sulit untuk menempel dipermukaan kain. Jika dicuci atau terkena air hujan bahan ini akan cepat kering karena memiliki sifat hidrofobik.


  3. Selanjutnya yang ketiga, bahan polyester ini sangat mudah dalam perawatannya cukup dicuci dan dikeringkan dalam mesin cuci, dan tidak terlalu membutuhkan penyetrikaan. 


  4. Dan kelebihan serta keuntungan yang terakhir yaitu tidak mudah melar karena bahan polyester ini memiliki sifat yang kuat dan lentur.


Kelebihan-kelebihan diatas dapat Anda dapatkan pada sajadah travel kami ini. Selain menggunakan  bahan polyester yang berkualitas, motif dan warna yang kami sediakan juga banyak dan Anda dapat memilih mana yang Anda sukai.


Adapun motif yang kami sediakan yaitu motif Abu Dhabi, motif Kerang, motif Marwah, motif Maza, motif Melati, motif Raudhah, motif Shofa, dan motif Zafiraa. Motif yang cantik ini juga dilengkapi berbagai pilihan warna yang berbeda setiap varian motifnya.


Untuk masalah kepraktisan Anda tidak perlu khawatir, sajadah travel dengan ukuran 100 cm × 50 cm, dan dengan berat hanya sekitar 120 sampai 150 gram, rasanya sudah memnuhi surat kepraktisan. 


Dilengkapi juga dengan 2 pilihan kemasan yaitu pouch dengan ukuran 14 cm × 8,5 cm dan serut membuat sajadah ini sangat praktis dibawa kemanapun.


Jadi tunggu apalagi, hampers sajadah travel ini akan sangat berguna bagi orang yang menerimanya. Selain sajadah, isi dari hampers juga ada tasbih mini.


 Orang yang menerima hampers ini pastinya akan senang karena mendapatkan sajadah dengan motif dan warna yang sangat cantik. Selain praktis dan cantik hampers ini sangat bermanfaat.


Jadi jika Anda sedang mencari dan membutuhkan hampers yang menarik dan bermanfaat, segera hubungi kami di nomor +62 813-2666-1515.


 Atau jika Anda ingin melihat langsung sajadah kami Anda dapat mengunjungi alamat  kami yang tertera berikut, Jl. Mayjend  Soetojo No. 6 (Timur parkiran RSUD Banjarnegara), Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah, 53415.


 
Copyright © 2014 Souvenir Tahlilan 40, 100, 1000 Hari | +62 813-2666-1515. Designed by OddThemes